(sumber) Realita.co
SMK Ketintang Surabaya salah satu sekolah yang mengembangkan multimedia untuk peningkatan ketrampilan siswanya.
Fakta ini terwujud dengan penambahan alat-alat baru untuk meningkatkan ketrampilan siswa. Terbaru, SMK yang berada di dekat Kampus Univesitas Negeri Surabaya (Unesa) ini membeli alat baru yakni, Mesin Cutting RC 130 seharga Rp 15,5 juta dan Mesin 3 D Sublimation dan printer sublimation seharga Rp 19,5 juta. Alat ini di dibeli untuk melengkapi peralatan-peralatan yang sudah ada, seperti Mesin Press Standard.
“Kami berfikir untuk membuat anak-anak melek IT. Ini berkaitan dengan pemanfaatan media sosial,” kata Kepala Sekolah SMK Ketintang Surabaya, Agung Nugroho.
Agung mengatakan, sekolahny terus berbenah untuk menghadapi persaingan dunia kerja. Saat ini, banyak produk yang ditunjukan siswa, seperti 48 karya film pendek. Karya itu menjadi kebanggaan, karena sekelas SMK sudah mampu mewujudkan karya yang telah direncanakan.
“Banyak siswa yang tertarik ke multimedia, mereka ingin mendalami keilmuan itu,” ujarnya.
Untuk itu, dua alat mahal telah didatangkan demi meningkatkan skill siswa, meski harganya tergolong mahal. SMK Ketintang tidak ingin lulusannya tidak memiliki ketrampilan, karena dalam dunia kerja perusahaan selalu melihat ketrampilan yang dimiliki.
“Kami akan bekali siswa, kita lebih mengarah kepada percetakan. Apalagi pasarnya terlihat luas,” kata Ketua Program Keahlian (KPK), Ahmad Hendrik.
Hendrik mengaku, pihaknya akan melakukan pelatihan terhadap siswa, mereka harus memahami berbagai mesin supaya didunia kerja mampu untuk mengoperasikan, mulai dari cutting, 3 D Sublimation, dan press kaos. Dengan alat ini, siswa semakin semangat untuk melakukan praktek.
“Jadi alat ini bisa untuk press casing, tas, maupun kaos. Hasilnya sangat bagus,” tutur dia. Sementara Rohmat Satria Abdillah, Siswa SMK Ketintang mengaku sangat senang melanjutkan sekolah. Menurut dia, di SMK Ketintang banyak ketrampilan-ketrampilan yang diajarkan. “Saya sudah bisa menyablon. Mesin baru ini juga sangat luar biasa, prosesnya simpel,” terangnya.arif